SDM Rendah ini salah satu faktor utama dalam kemajuan bangsa ini tak terkecuali bagaimana SDM di dunia pendidikan yang merupakan ujung tombak pembangunan generasi yang lebih baik jika mengalami hal yang sama maka tak menutup kemungkinan kemunduran bangsa akan terjadi.
Pada berita yang kami kutip di berita satu.com menyangkut kualitas guru.
Pada berita yang kami kutip di berita satu.com menyangkut kualitas guru.
Guru-guru di setiap
jenjang pendidikan perlu terus mendapatkan pendidikan dan pelatihan,
baik melalui program pendidikan berijazah atau lembaga pendidikan formal
maupun lembaga pendidikan nonformal.
Hal tersebut dikatakan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies R Baswean pada Musyawarah
Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Pendidikan se-Provinsi Jambi di
Ratu Convention Center (RCC), Kota Jambi, Kamis (26/3).
Musrenbang tersebut
dihadiri sekitar 800 orang guru dan jajaran pejabat dinas pendidikan dan
kebudayaan se-Provinsi Jambi. Turut hadir pada kesempatan itu, Gubernur
Jambi, Hasan Basri Agus dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jambi, Rahmat Derita Harahap.
Menurut Anies, berbagai penelitian
mengenai pendidikan secara global menempatkan Indonesia sebagai negara
yang masih jauh tertinggal di bidang pendidikan.
Berdasarkan pemetaan
pendidikan global, Indonesia menempati peringkat 40 atau terakhir dari
40 negara. Kemudian menurut penelitian literasi sains internasional,
Indonesia menempati peringkat 40 dari 42 negara.
Hal tersebut mencerminkan bahwa kualitas
pendidikan di Indonesia masih sangat rendah. Padahal tingkat melek
huruf di Indonesia saat ini sudah cukup tinggi, yakni mencapai 94 % dan
angka buta huruf di Indonesia kini hanya 6 %.
“Tingginya angka melek huruf tersebut
kurang berpengaruh terhadap peningkatan kualitas pendidikan karena
angkanya saja yang tinggi, sedangkan kualitas penduduk Indonesia yang
melek huruf tersebut tetap rendah. Kondisi tersebut dipengaruhi
rendahnya kualitas guru,” katanya.
Menurut Anies, rendahnya
kualitas guru di Indonesia nampak dari hasil uji kompetensi guru secara
nasional yang dilakukan tahun 2012.
Berdasarkan hasil uji
kompetensi guru tersebut, nilai rata-rata guru di seluruh Indonesia
hanya 44,5. Sedangkan nilai kompetensi guru minimal mencapai 70 dari
skor maksimal 100.
“Jadi nilai kompetensi guru di Indonesia
tidak mencapai 50 atau setengah dari skor maksimal kompetensi guru
sebesar 100. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas guru di Indonesia masih
rendah. Rendahnya kualitas guru menjadi salah satu penyebab rendahnya
kualitas pendidikan di Indonesia,”katanya.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan
Indonesia, lanjut Anies, maka kualitas guru di seluruh daerah di
Indonesia harus ditingkatkan.
Jika guru berkualitas,
maka pendidikan juga pasti berkualitas. Jika guru terus maju dan
berubah, maka pendidikan juga akan terus maju dan berubah.
Jika Indonesia ingin anak-anak sekolah menjadi orang hebat di masa mendatang, maka guru juga harus menjadi guru yang hebat.
“Peningkatan kualitas pendidikan tidak
tergantung pada kurikulum, melainkan tergantung pada kualitas guru.
Karena itu peningkatan kualitas guru perlu terus dilakukan. Guru-guru
sebagai pendidik harus terus dididik menjadi guru yang bisa memberikan
inspirasi bagi siwa. Dengan demikian siswa bisa menyelesaikan pendidikan
dengan kualitas mumpuni disertai dengan karakter yang baik,” katanya.